Rest or Race ?


Rest or Race: Pilihan Tepat untuk Hari Minggu Pelari
Hari Minggu sering menjadi hari yang dinanti para pelari: entah untuk menguji performa dalam ajang lari, atau sekadar melepas penat dengan istirahat total. Namun, muncul pertanyaan klasik: Rest or Race? Apa yang terbaik dilakukan di hari Minggu?
1. Rest: Mengisi Ulang Baterai Tubuh
Bagi pelari yang menjalani latihan intens sepanjang pekan, Minggu bisa menjadi momen penting untuk pemulihan. Istirahat bukanlah bentuk kelemahan, melainkan strategi cerdas untuk:
- Menghindari cedera akibat overtraining
- Memberi otot waktu untuk pulih dan tumbuh lebih kuat
- Meningkatkan performa jangka panjang
- Memulihkan mental dari kelelahan berlatih rutin
Cocok untuk:
- Pelari pemula
- Masa recovery setelah race
- Minggu terakhir sebelum lomba (tapering)
- Fase low-mileage dalam training plan
2. Race: Uji Nyali dan Nikmati Atmosfer Kompetisi
Sebaliknya, Minggu juga jadi hari favorit untuk race, dari 5K hingga marathon. Mengikuti lomba memberikan:
- Motivasi lebih saat latihan
- Evaluasi progres latihan
- Suasana komunitas dan dukungan sosial
- Adrenalin dan pencapaian personal
Cocok untuk:
- Pelari yang berada di puncak siklus latihan
- Target pencapaian waktu tertentu (PB/PR)
- Menjaga semangat kompetisi
Jadi, Pilih yang Mana?
Kuncinya ada pada mendengarkan tubuh dan mengikuti program latihan. Tidak setiap Minggu harus race, dan tidak setiap istirahat berarti malas. Pilihan ideal tergantung:
- Apakah kamu sedang dalam masa build-up, peak, atau recovery?
- Apakah tubuh menunjukkan tanda-tanda kelelahan?
- Adakah race penting dalam waktu dekat?
- Apakah kamu ingin lari sebagai hiburan, atau mengejar hasil kompetitif?
Kesimpulan
Rest dan Race sama-sama penting dalam kehidupan pelari. Keduanya saling melengkapi. Hari Minggu bisa jadi momen refleksi, pemulihan, atau puncak pencapaian. Yang terpenting: pilih sesuai kebutuhan tubuh dan tujuanmu dalam berlari.